INDAH: Tugu Digulis (Budaran Untan) terlihat begitu indah pada malam hari. |
TEPAT pada Kamis, 23 Oktober 2014 Kota Pontianak genap berusia 243 tahun. Seiring dengan usia ini, Kota Pontianak secara perlahan-lahan terus memajukan kota ini dengan pembangunan disegala bidang. Dibawah kepeminpinan Wali Kota, Sutarmidji dan Wakil Wali Kota, Edy Kamtono terus berusaha membenahi kota yang berpenduduk hingga saat ini mencapai 700 ribu jiwa.
Bagi masyarakat telah merasakan kenyataannya. Pemerintah Kota Pontianak telah memfokuskan pembangunan infrastruktur khususnya membangun kembali jalan-jalan utama, baik dengan cara pelebaran dan peninggian lokasi yang rendah tanahnya juga dengan membangun saluran-saluran air guna kelancaran keluar masuknya air.
Pada saat ini jalan di Kota Pontianak hampir seluruhnya selesai dikerjakan termasuk jalan lingkungan dengan program peningkatan jalan lingkungan. Namun demikian, Pemkot Pontianak masih banyak permasalahan dihadapi terutama keterbatasan dana pembangunan yang ada. Seperti masalah kemacetan sampai saat ini membutuhkan pemikiran serius untuk mengatasinya.
Untuk mengatasi persoalan ini, Pemkot telah lama merencanakan pembangunan jalan layang yang direncanakan dari Jalan Tanjungpura sampai Imam Bonjol, sehingga kepadatan diperempatan jalan tersebut teratasi. Juga yang menjadi fokus pengembangan jalur-jalur transfortasi adalah dengan membangun jalan paralel disepanjang Sungai Jawi, bersebelahan dengan Jalan H Rais A Rachman/Jalan Hasanuddin.
Terbukanya jalan paralel tersebut membawa angin baru bagi Kota Pontianak, untuk dapat memanfaatkan Sungai Jawi menjadi salah satu tempat rekreasi kuliner yang menarik bagi masyarakat. Dalam memanfaatkan Sungai Jawi tersebut, apabila jalan-jalan paralel selesai dibangun hanya akan ada 9-11 jembatan. Untuk terlaksananya pembangunan jalan paralel Sungai Jawi sangat diharapkan partisipasi masyarakat sekitar.
Menurut Kadis PU Kota Pontianak, Ir Ismail, bahwa jalan paralel Sungai Jawi sudah 9 jembatan lama yang dibongkar Pemkot dari 104 jembatan yang berada di ruas jalan Sungai Jawi Pontianak. Direncanakan setelah jalan Sungai Jawi rampung akan ada 11 jembatan di atas parit Sungai Jawi.
Dijelaskannya, sampai saat ini semua kegiatan infrastuktur Kota Pontianak berjalan lancar. “Atas partisipasi semua pihak, saya sebagai Kadis PU Kota Pontianak menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada masyarakat kota ini yang telah membantu dan berpartisipasi dalam membangun Kota Pontianak,” katanya.
Namun demikian, berbicara keindahan Kota Pontianak tidak dapat ditinggalkan Sungai Kapuas. Ini pun tidak luput dari perhatian Sutarmidji dan Edy Kamtono, selaku Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pontianak. Yaitu membangun turap beton disepanjang pinggir Sungai Kapuas dari batas kota (TPI) sampai ke batas kota Sungai Raya.
Walaupun secara bertahap beberapa tahun terakhir ini sudah terus dikerjakan melalui dana APBN, Kementerian PU (Balai Wilayah Sungai Kalimantan I) dan pembangunan water front city. Dalam hal ini Taman Alun Kapuas yang dibangun oleh Pemkot Pontianak, menjadi salah satu tempat rekreasi yang menarik bagi masyarakat.
Apabila berbicara untuk berbagai sektor pembangunan, maka adanya suatu ketertiban baik dalam berlalu lintas, kebersihan kota yang menyangkut keindahan kota dan sebagainya. Dimana tertib aturan merupakan salah satu yang harus ditegakan oleh Pemkot dengan instansi-intansi berwenang. Sehari-hari kegiatan Satpol PP melakukan penertiban di sana sini seperti lapak pedagang kaki lima, yang tidak habis-habisnya menjadi permasalahan kota.
Untuk itu, tertib aturan perlu diberlakukan Pemkot Pontianak melalui kegiatan pengawasan memang sudah harus dijalankan, dengan sebelumnya dilakukan sosialisasi pada masyarakat, pedagang, pengusaha dan sebagainya. Siapa pun melanggar aturan harus diambil tindakan sesuai hukum yang berlaku.
Berbagai pembangunan pisik yang dapat dilihat di Kota Pontianak melaju dengan pesatnya seperti pembangunan mal-mal, hotel, ruko-ruko dan lain-lain menunjukkan Kota Pontianak menjadi tempat menarik bagi investor ingin berinvestasi di Pontianak. Ismail juga menjelaskan, di Kota Pontianak jalan nasional ada 12 ruas dengan panjang 41,9 Km, jalan provinsi 5 ruas dengan panjang 9,4 Km, dan jalan kota 322 ruas dengan panjang 263,09 Km.**
NARASI DAN FOTO-FOTO: SYAMSURI ARIEF
GUNAKAN ALAT BERAT: Normalisasi parit di Kota Pontianak dengan menggunakan alat berat. |
SECARA MANUAL: Para pekerja sedang membersihkan parit secara manual |
SEBELUM : Jalan RE Martadinata sebelum dikerjakan. |
MULUS: Jalan Tebu yang sudah mulus dengan cor beton bertulang untuk pengaman pemakai jalan. |
JALAN PARALEL: Sebagian jalan paralel Sungai Jawi yang sudah rampung dengan satu jembatan beton percontohan. |
ALUN KAPUAS: Sarana rekreasi Alun Kapuas pada malam hari. |
RAMPUNG: Turap beton ruas Jalan Purnama sampai Jalan A Yani yang sudah rampung pengerjaan dan disertai penanaman 1.500 pohon Tembesi dibantaran Parit Tokaya. |
COR BETON: Jalan cor beton Ujung Pandang, Sungai Jawi yang sudah selesai pengerjaannya. |
TANPA TIANG: Satu dari 11 jembatan beton tanpa tiang yang membentang di parit Sungai Jawi menggantikan 104 jembatan lama. 9 Jembatan lama kini sudah dibongkar Pemkot Pontianak |
SESUDAH: Jalan RE Martadinata sesudah dikerjakan. |
CORAK INGSANG: Trotoar Jalan Rahadi Usman bermotifkan Corak Ingsang. |
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !