Gambar dari Internet |
GUBERNUR Kalimantan Barat, Cornelis melakukan inspeksi mendadak di Pos Pemeriksaan Lintas Batas (PPLB) Entikong, Rabu (9/10). Sidak tersebut pun menyebabkan petugas di sana terkejut.Awalnya, ia dijadwalkan menghadiri launching dan pengarungan perdana pakan ikan magot di Desa Kenaman, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau.
Tetapi tiba-tiba kegiatan tersebut ditunda sesaat dan langsung menuju PPLB Entikong. Alasannya, orang nomor satu di Kalbar itu ingin memantau secara langsung keluar masuk barang dan orang di perbatasan Kalbar dengan Malaysia tersebut.“Masak sabu 28 kilogram bisa lolos,” ujar Cornelis.
Ketika masuk di ruang imigrasi, Cornelis di terima seorang petugas di sana. Sedangkan satu petugas lainnya menelepon temannya dan memberitahukan kehadiran Cornelis.Tak hanya bagian imigrasi, Cornelis juga memasuki ruang bea cukai, dan karantina.Menurut Cornelis, dari hasil sidak diperoleh bahwa sumber daya manusia maupun pemeriksaannya masih sangat lemah. “Impor barang harus diperketat dan mengacu pada kesepakatan Sosek Malindo,” katanya.
Dalam sidak, Cornelis juga memeriksa area pemeriksaan fisik barang impor. Hasilnya ditemukan fasilitas yang tidak memadai. Tempat memeriksaan juga sangat kecil. Ia pun mencatat langsung laporan dan keluhan petugas di sana. Kemudian diusulkan penambahannya ke pemerintah pusat.
Ia juga menerima keluhan dari petugas karantina terkait sering padamnya listrik. Kondisi ini pun menganggu kinerja petugas. Saat sidak, Cornelis pun meminta ketegasan dan kejelasan tugas pokok maupun fungsi bea cuka dalam pemeriksaan barang ekspor dan impor. Hal ini dikarenakan pemeriksaan yang harus dilalui terlalu banyak. Hampir semua Polsek melakukan pemeriksaan. Bahkan, tentara pun ikut memeriksa.Cornelis juga meminta pemeriksaan keluar masuk orang diperketat. “Selama ini masih banyak terjadi penyelundupan,” katanya. (uni/r)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !