Ulang Tahun Pontianak Wow - Pontianak Shopping Festival 2014
Headlines News :
Home » » Ulang Tahun Pontianak Wow

Ulang Tahun Pontianak Wow

Written By Administrator on Wednesday, October 29, 2014 | 11:42 AM

FULL COLOUR:Peserta festival fashion road menampilkan kreasi pakaian beraneka ragam yang cukup menarik perhatian warga di Jalan Gajahmada,kemarin(28/10).Acara yang digelar memeriahkan hari jadi Kota Pontianak tersebut berlangsung meriah.HARYADI/PONTIANAKPOST


Kain tenun sambas dicatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri). Kain tersebut memecahkan rekor Indonesia bahkan dunia sebagai kain yang ditenun dengan tangan terpanjang. Panjangnya 161 meter.

Hendy-Pontianak

Kain tenun yang disulam dengan benang emas itu mengular di tangga Graha Pena Pontianak Post sampai ke Jalan Gajahmada, Selasa (28/10). Ibu-ibu penenun dari Sambas, Bujang Dare Pontianak, PNS dari Disbudpar Kota Pontianak, dan warga memegangnya. Petugas dari Muri menyusuri kain tersebut sambil mengukurnya dengan meteran.

“Panjangnya 161 meter,” teriak perwakila Muri setelah menyelesaikan penghitungannya. Usai diukur, kain tenun itu diarak di Jalan Gajahmada diiringi marching band dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak. Arakan kain tenun Sambas ini merupakan bagian dari peringatan Hari Jadi ke-243 Pontianak diberi tajuk Kirab Kain Tenun Khas Kalbar.

Hadir dalam pemecahan rekor Muri itu, Bupati Sambas Juliarti Djuhardi Alwi, Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, Ketua Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Sambas, Burhanuddin A Rasyid, Dompet Duafa, Dompet Umat, dan Muri.

Proses pemecahan rekor Muri ini merupakan ide dan pembinaan yang dilakukan Dompet Umat. Proses penenunan memakan waktu 16 bulan. Penenunnya 13 perempuan dari Dusun Semberang, Desa Sumber Harapan, Sambas.Kirab Kain Tenun Khas Kalbar itu mengawali barisan Festival Drumband dan Fashion Road SD, SMP, SMA yang digelar Pontianak Post dan Pemkot Pontianak.

Bupati Sambas, Juliarti Djuhardi Alwi, mengatakan bahwa Kirab Kain Tenun Khas Kalbar dan pemecahan rekor Muri sebagai salah satu promosi. Dia mengaitkan promosi ini dengan aspek wisata dan peningkatan ekonomi. “Tenun adalah salah satu unggulan budaya Sambas yang diharapkan mampu menopang pariwisata dan ekonomi rakyat,” ujarnya.

Dia tidak mempermasalahkan pemecahan rekor muri dan kirab dilangsungkan di Pontianak. Juliarti justru menganggap hal tersebut sebagai strategi promosi. “Pontianak adalah ibu kota Kalbar sehingga untuk promosi satu produk lebih efektif untuk dikenal luas,” katanya.

Beberapa waktu lalu Juliarti mengaku kondisi ekonomi penenun kain Sambas tidak baik. Akan tetapi setelah beberapa pihak masuk untuk melakukan pembinaan hingga pemasaran perlahan ekonomi mereka meningkat. “Setelah Garuda Indonesia, CGI, dan Dompet Umat masuk, peningkatan ekonominya terlihat,” ungkapnya.

Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, mengatakan bahwa pihaknya mempersilakan siapa saja yang ingin memeriahkan Hari Jadi Pontianak. Tidak hanya pemecahan kain tenun Sambas, akan tetapi pada berbagai kegiatan Hari Jadi Pontianak, beberapa daerah ikut berpartisipasi. Seperti Festival Arakan Pengantin, Drumband, dan Fashion Road yang diikuti oleh Kubu Raya.


“Kebetulan Dompet Umat dan Pemkab Sambas meluncurkan songket terpanjang di dunia, ya kami fasilitasi. Dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Pontianak siapa saja boleh dan kami akan fasilitasi,” tuturnya.

Setiap Oktober Pemkot Pontianak menggelar serangkaian kegiatan untuk memeriahkan hari jadi. Menurut Edi mengundang berbagai pihak terlibat dalam peringatan Hari Jadi Pontianak merupakan strategi pariwisata. “Mengundang sebanyak-banyaknya orang luar ke kota ini,” ujarnya.
Edi mengungkapkan setiap tahunnya Hari Jadi Pontianak selalu membuat kejutan-kejutan baru. Ke depan Pemkot Pontianak akan membuat hari jadi lebih heboh. “Ke depan akan bikin wow lagi. Akan bikin heboh. Itulah pariwisata, harus wow dan heboh. Kami mulai berpikir tahun depan siapa lagi yang dapat buat heboh,” ucapnya.

Wakil Direktur Muri, Osmar Semesta Susilo, mengatakan bahwa setalah melakukan pengukuran pihaknya memberikan sertifikat Muri kepada tiga pihak. Pemkab Sambas, Dompet Umat, dan Pemkot Pontianak.

“Setiap pemecahan rekor, Muri memberikan penghargaan maksimal kepada tiga pihak. Sebagai penggagas, pembina, dan penyelenggara,” tegasnya.Osmar memastikan tenun Sambas dengan panjang 161 meter adalah rekor Muri karena belum ada yang membuatnya di Indonesia. Sebelumnya pun tidak ada rekor serupa. “Saya kira ini juga rekor dunia karena tidak ada kain yang ditenun dengan tangan sepanjang ini,” ucapnya.

Direktur Dompet Umat Kalbar, Suhartini Sastridiono, mengatakan bahwa pihaknya masuk ke Desa Sumber Harapan pada 2011. Kala itu secara ekonomi perajin tenun Sambas tidak baik. Dompet Umat kemudian melakukan pembinaan. Pada 2012 ide untuk memecahkan rekor Muri disuarakan, penenun mengamini.

“Mereka bersemangat menenun. Selain buat tenun untuk rekor mereka juga menenun untuk dijual,” jelasnya.Penenun yang terdiri dari 13 perempuan itu berusia antara 24 tahun sampai 45 tahun. Lebih dari 100 motif yang menjadi ciri khas Sambas dibuat di kain sepanjang 161 meter tersebut.

“Selain ajang promosi tujuan kami memecahkan rekor ini agar tenun sambas tidak punah. Kami akan terus membina hingga 2017 nanti dengan tujuan ada regenerasi penenun,” paparnya.Kain tenun rekor Muri ini akan dipajang di galeri. Akan tetapi Dompet Umat belum tahu galeri mana yang bersedia. “Nanti kami cari tempat memajangnya,” ucapnya.


Drumband dan Fashion Road

Seperti tahun-tahun sebelumnya Pontianak Post dan Pemkot Pontianak kembali menggelar Festival Drumband dan Fashion Road. Kali ini sebanyak delapan SD, lima SMP, dan 13 SMA ambil bagian.

Festival di mulai di Pontianak Post dan berakhir di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak.Drumband dan Fashion Road dilepas oleh Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono dan Bupati Sambas, Juliarti Djuhardi Alwi dengan menabuh drum.

Jalan Gajahmada disesaki warga. Setiap langkah peserta drumband dan peserta fashion road menarik perhatian warga dan pengguna jalan. Banyak juga yang sengaja datang ke coffee street untuk menyaksikan festival ini.Untuk drumband tingkat SMA/SMK keluar sebagai juara I SMAN 7 Pontianak, juara II SMAN 2 Pontianak, juara III SMA Bhayangkari Kubu Raya. Drumband tingkat SMP, juara I MTs 2 Pontianak, juara II SMPN I Telok Pakedai, juara III SMPN 19 Pontianak. Drumband tingkat SD juara I MIN Teladan (A) Pontianak, juara II SDN 34 (A) Pontianak, juara III SDN 09 Pontianak.

Untuk fashion road tingkat SMA/SMK juara I SMA Paulus Pontianak, juara II SMAN 4 Pontianak, juara III SMAN 2 Pontianak. Tingkat SMP juara I SMP Suster, juara II MTs Negeri 2 Pontianak, juara III SMPN 1 Telok Pakedai. Tingkat SD juara I MIN Teladan B Pontianak, juara II MIN Teladan A Pontianak, juara III SDN (A) Pontianak. (*)


Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Sponshored By

Fashion Road Oktober Festival 2012

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Website editor : Asep Haryono
Copyright © 2014. Pontianak Shopping Festival 2014 - All Right Reserved
Pontianak October Festival @ 2015