ARAK PENGANTIN : Meriahnya kegiatan arak pengantin di kota Pontianak tahun 2013 lalu |
Midji Ajak Saksikan Arakan Pengantin
Lebih Menarik dari Pernikahan Rafi-Gigi
Festival Arakan Pengantin yang dilaksanakan pada Hari Jadi Pontianak sudah tiga kali dilangsungkan. Tahun ini, Pontianak Post dan Pemkot Pontianak sepakat untuk kembali menggelarnya. Bukan karena sekadar hiburan, akan tetapi memiliki kepentingan untuk melestarikan tradisi dan budaya.
Hendy-Pontianak
Perwakilan seluruh kecamatan di Kota Pontianak ditambah peserta dari Kubu Raya bergantian menyampaikan tanya kepada panitia Festival Arakan Pengantin dalam rangka Hari Jadi ke-243 Pontianak, di meja bundar, Ruang Redaksi Pontianak Post, pekan lalu.
Sistem penjurian dan aturan main festival yang sudah dipegang masing-masing perwakilan peserta tidak membuat mereka puas. Hal-hal detail yang memengaruhi penilaian paling banyak ditanya.
Sepekan berlalu. Sebelas peserta dari Kota Pontianak dan Kubu Raya mematangkan persiapan. Juara diincar. Gelar yang disandang oleh Kecamatan Pontianak Kota tahun lalu menjadi rebutan. “Festival Arakan Pengantin tahun ini berbeda. Tidak hanya juara, ada juga the best pengantin dan the best pantun,” ujar Kiky Frederik Sarumpaet, Koordinator Event Organizer Pontianak Post, Jumat (24/10).
Kalau sebelumnya Festival Arakan Pengantin hanya diikuti oleh peserta dari Kota Pontianak, kali ini ada dari Kubu Raya. Meskipun dalam rangka Hari Jadi Pontianak, panitia mempersilakan peserta luar daerah turut. Kiky beralasan secara geografis Kubu Raya tidak jauh dengan Kota Pontianak. Aktivitas masyarakatnya sehari-hari terhubung. Begitu juga dengan budaya, Pontianak dan Kubu Raya tidak berbeda. “Karena kedekatan-kedekatan itulah kami undang dan menerima peserta dari Kubu Raya,” ujarnya.
Festival Arakan Pengantin dilangsungkan hari ini, Sabtu (25/10). Rutenya dari RRI, Jalan Jenderal Sudirman sampai Taman Alun Kapuas. Festival dimulai pukul 14.00 hingga selesai.
Wali Kota Pontianak, Sutarmidji mengajak masyarakat dan PNS di jajarannya untuk menyaksikan Festival Arakan Pengantin. Ajakan itu disampaikannya pada upacara Hari Jadi ke-243 Pontianak, 23 Oktober. “Ayo nonton semuanya Festival Arakan Pengantin nanti. Jangan nikah Rafi Ahmad dan Nagita Slavina saja yang ditonton. Arakan pengantin Pontianak jauh lebih menarik dari nikah Rafi,” tuturnya.
Camat Pontianak Kota, Saroni, mengatakan bahwa pihaknya bertekad mempertahankan gelar juara. Persiapan sudah jauh hari dilakukan. Tekad tersebut bukan gertakan semata. Buktinya, hanya Pontianak Kota yang menurunkan dua kelompok, kecamatan lainya masing-masing satu. “Persiapan kami sudah maksimal, kami akan pertahankan gelar,” ujarnya.
Menurunkan dua kelompok tidak hanya untuk membuka peluang lebar mempertahankan juara. Saroni juga berniat agar keterlibatan dalam kegiatan ini lebih banyak. Menurutnya Festival Arakan Pengantin merupakan kegiatan yang patut dipertahankan untuk menjaga tradisi dan budaya. Tidak tergerus zaman. “Selain kecamatan kami libatkan juga kelurahan agar semakin banyak yang paham dan turut melestarikan budaya Pontianak ini,” ungkap bekas kabag Humas dan Protokol Pemkot Pontianak itu.
Meski demikian Pontianak Kota tidak boleh besar kepala. Ancaman datang dari seluruh peserta. Masing-masing menyiapkan diri agar lebih baik dari sebelumnya. Salah satunya dari Kecamatan Pontianak Timur. Walaupun hanya menurunkan satu kelompok, kecamatan itu yakin penampilannya bakal lebih baik dari tahun lalu. “Kami lebih siap dari sebelumnya. Beberapa hal yang dirasakan kurang sebelumnya kami sempurnakan sekarang. Kriteria-kriteria dari juri kami penuhi semua,” ujar Y Trisna Ibrahim, Camat Pontianak Timur.
Pontianak Timur akan menurunkan 42 orang, padahal syarat minimal dari panitia hanya 28 orang. Selain itu Pontianak Timur juga akan membawa suporter untuk memberi semangat kepada peserta dan memeriahkan kegiatan tersebut.
Trisna tidak mau membeberkan semua strategi kecamatan terebut untuk merebut juara, dia mengatakan bahwa akan ada hal-hal berbeda ditampilkan hari ini. “Misalnya bagaimana formasi barisan. Itu sudah kami siapkan. Semua persiapan lancar. Apalagi musik tanjidor dan tar, di Pontianak Timur kan banyak,” ungkapnya.
Pada penghujung wawancara, Trisna berpantung. “Bukan ikan sembarang ikan, ikan paten serupe juare, arakan penganten acara yang dilombakan, peserta Pontianak Timur insyaallah jadi juare,” ujarnya. “Burung dare hinggap di dahan, hinggap di dahan pohon kenange, kepade warge Pontianak saye ucapkan, selamat hari jadi dua empat tige,” tuturnya.(*)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !