Perdalam Wawasan Kebangsaan dan Wisata Kota
Akbar Ramadhan dan Vena Renata berhasil merebut juara pertama diajang Bujang dan Dare Kota Pontianak 2014 yang diadakan Dinas kebudayaan dan Pariwisata Kota Pontianak di Gedung Pontianak Convention Center (PCC) Sabtu (25/10) malam.
MIRZA AHMAD MUIN
MESKI Sabtu (25/10) malam cuaca Kota Pontianak diguyur hujan cukup lebat, tidak menyurutkan penonton datang menghadiri malam final pemilihan Bujang dan Dare Kota Pontianak 2014. Hampir setengah ruangan PCC dipadati penonton.
Malam final, sebanyak 15 pasang bujang dan dare, bersaing untuk menjadi yang terbaik. Ke 30 peserta dipilih lagi menjadi tujuh orang, setelah itu dipangkas lagi menjadi tiga terbaik.
Tiga peserta terbaik bujang dan dare harus menjawab pertanyaan yang diajukan Walikota Pontianak. Pertanyaan yang diberikan seputar wawasan kebangsaan, sejarah dan obyek wisata di Kota Pontianak. Setelah menjawab pertanyaan-pertanyan dari walikota, tibalah saatnya juri menentukan siapa pemenang.
Sekira pukul sebelas malam, menjadi detik-detik menegangkan. Tidak hanya para peserta yang merasa berdebar, penonton juga terlihat dag dig dug saat menunggu MC mengumumkan juara.
Ke enam orang peserta, tiga bujang dan tiga dare, wajahnya terlihat sangat serius saat menunggu detik-detik pengumuman. Bujang atas nama M Untung, Fahriz Pradita dan Akbar Ramadhan, sedangkan Dare Kota Pontianak atas nama, Kusbandiyah, Dinda Yasinta dan Vega Renata.
Sebelum mengumumkan juara satu, MC terlebih dahulu mengumumkan pemenang juara tiga yang berhasil diraih M Untung dan Kusbandiyah. Tibalah detik-detik puncak pengumuman yang ditunggu. Kala itu, tersisa empat peserta.Akhirnya Akbar Ramadhan tampil sebagai Bujang dan Vega Renata sebagai Dare Pontianak 2014. Penyerahan tongkat langsung diserahkan Bujang dan Dare Kota Pontianak 2013.
Ramadhan sangat bersyukur ketika diumumkan bahwa dirinyalah yang berhasil meraih juara. Mahasiswa FKIP Untan jurusan Matematika semester tujuh ini seakan tidak percaya bahwa dirinya terpilih sebagai pemenang.
Ramadhan mengatakan, setelah terpilih menjadi Bujang Kota Pontianak 2014, program pertama yang dia lakukan adalah bekerjasama dengan dinas terkait. Melakukan observasi tempat-tempat wisata, dan akan melestarikan budaya melayu di Kota Pontianak. Kemudian mengenalkannya ke tingkat nasional.
Hal senada diungkapkan Vena Renata pemenang Dare Kota Pontianak 2014. Dipaparkannya, kemenangan ini merupakan perjuangan dan pengorbanan yang luar biasa.Bujang dan Dare sebelumnya telah dikarantina dari tanggal 22-25 Oktober 2014. Banyak yang telah dilewati bersama-sama.
Ke depannya, kata Vena, akan mencoba lebih baik lagi dan terus belajar. Sebagai Dare Kota Pontianak 2014 merupakan jembatan antara pemerintah dan masyarakat. “Kita di sini akan membantu pemerintah sesuai dengan kemampuan. Saya lebih fokus pada remaja, akan membangun kampung remaja, dalam kalender even yang diadakan pemerintah Kota Pontianak,” jelasnya.
Walikota Pontianak Sutarmidji mengatakan, pemilihan bujang dan dare akan terus berkelanjutan. Hanya menurutnya bujang dan dare masih kurang mengetahui tentang wawasan kebangsaan dan pengetahuan umum lainnya. Contohnya, tentang tanggal kulminasi matahari? Bagaimana dia mau memasarkan pariwisata yang unik di Kota Pontianak jika tidak mengetahui tanggal titik kulminasi.
Selain itu lanjut Sutramidji, kenapa rumah sakit kota diberi nama Sutan Muhamad. Itu salah satu korban keganasan Jepang sehingga sosok Sultan Muhamad bisa menjadi objek wisata religius ketika orang berkunjung ke kota ini.
Menurut Sutarmidji, wawasan kebangsaan dan pengetahuan umum Bujang dan Dare Kota Pontianak 2014 masih lemah. Mereka masih harus banyak belajar lagi. Untuk pengetahuan lainnya sudah cukup baik. “Kedepannya pemilihan Bujang dan Dare Kota Pontianak harus diberi pembekalan-pembekalan tentang Kota Pontianak, agar bisa menjadi Duta Pariwisata yang mampu memperkenalkan Kota Pontianak,” ujarnya.**
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !